Laut mati (Dead Sea) membentang sepanjang Israel dan Yordania. Meski bernama laut mati, sebenarnya merupakan sebuah danau yang pasokan airnya berasal dari Sungai Yordania. Karena kadar garam yang tinggi, membuat tidak ada satupun makhluk hidup di danau tersebut, maka disebut laut mati. Yang membuat danau ini terkenal dan menjadi tujuan wisata adalah karena khasiat lumpurnya yang bisa menyembuhkan beragam penyakit kulit dan kita bisa mengapung di sana.

Garam laut mati juga pernah dipakai Yesus dalam perumpamaannya, bahwa murid-muridNya adalah garam bagi dunia. Garam pada zaman Yesus berbentuk batu asin yang diambil dari dead sea. Untuk menggunakannya, batu tersebut dicelupkan ke dalam masakan. Kandungan garam dalam batu tersebut bisa habis jika dicelupkan berkali-kali, jika sudah demikian, batu tersebut dibuang. Di dalam Matius 5:13 dikatakan, “Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.”

Jika Anda tertarik untuk berkunjung dan menikmati mengapung di laut mati, berikut ini beberapa tips yang harus kamu ketahui!

Hal yang Perlu Diperhatikan saat Berkunjung ke Laut Mati

Dead sea memiliki kadar garam tertinggi di dunia, 9-10 kali lebih asin daripada air laut pada umumnya. Karena itulah, manusia bisa mengapung di sana, tanpa takut tenggelam. Dead sea juga mempunyai kandungan mineral terkaya di dunia baik dalam kandungan air dan lumpurnya. Ingin merasakan khasiatnya, perhatikan tips berikut ya!

 

1. Waktu Terbaik Mengunjungi Laut Mati

Jika Anda ingin mengunjungi laut mati, waktu terbaik adalah pada bulan Maret-April, atau Oktober-November, pada bulan-bulan itu adalah saat musim semi dan musim gugur tiba. Hindari berkunjung saat musim kemarau, karena saat itu terik matahari panasnya dapat membakar tubuh dengan suhu sekitar 40 derajat celcius.

2. Jangan Menyelam atau Memercikan Air

Kadar natrium (garam) yang tinggi dari laut pada umumnya bisa sangat perih jika mengenai mata. Untuk itulah, Anda tidak diperkenankan untuk menyelam atau memercikan airnya untuk melindungi mata Anda.

3. Gunakanlah Tabir Surya

Pastikan tabir surya selalu melindungi tubuh Anda, walaupun Anda datang pada musim gugur atau semi, tapi tetap saja kita harus mengantisipasi kulit kita terbakar matahari. Tumpukan kristal garam pada laut mati dapat membuat pantulan sinar matahari terasa lebih terik dan bisa merusak kulit.

 

4. Pastikan Anda Tidak Punya Luka di Tubuh

Jika Anda sedang memiliki luka yang menganga di bagian tubuh, sebaiknya Anda mengurungkan niat atau menutupnya. Karena berendam saat memiliki luka akan membuat luka terasa perih dan terasa sakit saat terkena asinya air dead sea. Jadi yang paling aman adalah, pastikan Anda tidak memiliki luka.

5. Gunakan Alas Kaki untuk Pijakan yang Aman

Kristal garam tidak hanya dapat membuat terik matahari lebih panas tapi juga dapat melukai kaki karena tajam. Untuk itu, gunakanlah alas kaki untuk pijakan yang aman dan tidak terluka karena goresan kristal. Sandal anti slip dan sandal karet bisa menjadi pilihan untuk digunakan saat berendam.

6. Manfaatkan Lumpur di Laut Mati

Lumpur hitam di dead sea sangat kaya dengan kandungan mineral, dengan beragam khasiat untuk kulit. Untuk dapat merasakan khasiatnya, cobalah untuk membaluri tubuh Anda dengan lumpur selama kurang lebih 10 menit lalu bilas. Saat ini juga sudah banyak kosmetik yang mengandung kandungan lumpur laut mati yang bisa Anda bawa pulang sebagai oleh-oleh.

7. Hati-hati dengan Gadget Anda

Kadar asin yang tinggi bisa merusak perangkat gadget Anda. Sebaiknya, Anda menghindari menggunakan gadget di dalam air, karena gadget akan sulit untuk bertahan dalam keadaan ekstrim seperti itu. Jika Anda ingin mengabadikan momen Anda berendam, Anda bisa meminta bantu orang untuk mengabadikan momen tersebut dari tepi.

Mengunjungi dead sea bisa menjadi salah satu pengalaman yang tidak terlupakan. Apakah Anda tertarik untuk mengunjungi dead sea sambil berwisata Holyland dan mengunjungi tempat yang tertulis di Alkitab? Anda bisa bergabung dalam paket Holyland Tour bersama kami.

 

Apakah ada pembimbing rohani?

Bagaimana proses pengajuan Visa untuk ziarah?