Salah satu destinasi yang sayang untuk dilewatkan ketika kita melakukan ziarah ke Tanah Perjanjian adalah Bukit Zaitun. Bukit ini terletak di timur kota Yerusalem. Dari atas kita bisa dengan jelas melihat pemandangan kota yang indah. Kita juga bisa melihat Dome of Rock dan Masjid kubah emas yang berkilauan. Tidak heran, karena Bukit Zaitun lebih tinggi sekitar 100 meter dari Yerusalem, sehingga kita dengan cukup jelas dapat memandang kota yang menjadi tempat suci umat Yahudi, Kristen, dan Islam itu. Sejarah Bukit Zaitun sangat menarik untuk diketahui bersama. 

Sejarah Bukit Zaitun

Bukit Zaitun dalam bahasa Ibrani Har HaZeitim yang punya arti Har: Bukit dan Ha-Zeitim: Zaitun. Dalam bahasa Arab dikenal dengan sebutan Jebel az-Zeitun. Bukit Zaitun punya 3 puncak yang membentang dari utara ke selatan, dengan puncak tertinggi, At-Tur 818 meter (2,683 ft). Diberi nama demikian karena ada perkebunan zaitun di sekitaran lerengnya. 

Bukit Zaitun sangat erat kaitannya dengan sejarah umat Yahudi, umat Kristiani, dan umat Islam. Menurut kepercayaan Yahudi, Mesias yang ditunggu-tunggu akan datang lewat Bukit Zaitun. Dari bukit ini, Mesias menuju Bait Allah lewat pintu gerbang bagian timur kota. 

Pada bagian selatan bukit juga banyak terdapat kuburan Yahudi, yang digali di dalam batu. Namun sekarang telah menjadi sebuah desa. Selain itu, makam yang dianggap milik Nabi Zakharia dan Absalom anak Daud juga masih ada di Bukit Zaitun.  Pada lereng atas, terdapat pula beberapa makam Nabi Hagai, Zakharia, dan Maleakhi. 

Bagi kepercayaan Kristiani, Bukit Zaitun punya sejarah penting dan panjang. Karena dari Bukit inilah Yesus Kristus naik ke surga. Puncak tengah Bukit Zaitun yang oleh umat Kristiani disebut Viri Galilaei dipandang sebagai tempat kenaikan Yesus. Di sini juga menjadi tempat Yesus mengajarkan kepada para muridNya Doa Bapa Kami. Bukit Zaitun juga disebut dalam Perjanjian Lama sebagai tempat ibadah (2 Sam 15:32). Di sini juga terdapat beberapa bangunan yang erat kaitannya dengan peristiwa kehidupan Yesus. Bukit ini juga sering dijadikan tempat Yesus untuk menyendiri jika ia berada di Jerusalem dan mau berdoa kepada BapaNya (Yoh 7-53; Yoh 8:1). Di bukit ini juga terdapat beberapa gereja yang penuh sejarah, seperti:

1. Kapel Kenaikan Yesus

Bukit Zaitun menjadi tempat di mana Yesus mengutus para muridNya ke seluruh dunia untuk menyampaikan kabar gembira Injil pada segala bangsa. Seperti yang tertulis dalam ”Roh Kudus akan turun ke atas kamu, dan kamu akan  menjadi saksiKu di Jerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi (Kis 1:8).

Di puncak bukit, yang dipercaya sebagai tempat kenaikan Yesus ke surga, pada tahun 376 dibangun sebuah rotuda, yang pada tahun 438 ditambahkan sebuah oratorium dan biara pria. Kemudian, pada masa perang salib, para pejuang mendirikan sebuah gereja berbentuk segi delapan dengan tiang-tiang yang menunjang kubah. Pada waktu itu, kubah tersebut terbuka, di bawahnya terdapat batu yang menurut legenda diinjak Yesus dan meninggalkan jejak kaki sebelum naik ke surga. Setiap tahun, sebelum memperingati hari kenaikan Yesus, para biarawan OFM mengadakan ibadah meriah di sini.

2. Gereja Pater Noster (Gereja Doa Bapa Kami)

Tepat di sebelah selatan dari Gereja Kenaikan Yesus, berdiri sebuah gereja yang dikenal dengan nama Pater Noster atau Gereja Doa Bapa Kami. Gereja ini didirikan karena menjadi tempat pertama kali Yesus mengajarkan para muridNya. Ini didukung oleh Injil Lukas yang menempatkan doa itu langsung sesudah kunjungan Yesus di rumah Maria dan Marta (Luk 10:38 ; Luk 11:1-13).

Gereja ini telah dua kali dihancurkan dan gereja yang sampai hari ini berdiri adalah gereja ketiga. Gereja pertama yang dibangun oleh Persia. Pada abad ke-12, para pejuang perang salib membangun kembali gereja ini, namun ketika meninggalkan Jerusalem, gereja lagi-lagi dihancurkan oleh pasukan Islam, dan tanahnya dijadikan milik mereka. Baru pada tahun 1868 tanah tersebut dibeli oleh seorang wanita bangsawan Perancis, Aurelia de Bossi. Dan dibangun kembali sebuah gereja.

Salah satu yang menjadi hal menarik di gereja ini adalah terdapat keramik yang berisikan Doa Bapa Kami dalam berbagai bahasa dari seluruh dunia, termasuk bahasa Indonesia, dan beberapa bahasa daerah Indonesia, mulai dari Batak, Palembang, Sunda, Toraja, dan Papua.

Mengunjungi Bukit Zaitun menjadi salah satu perjalanan ziarah yang tidak boleh terlewatkan. Untuk itu jika Anda tertarik untuk melakukan perjalanan ziarah, pastikan Bukit Zaitun masuk dalam destinasi Anda. Agar perjalanan ziarah Anda dapat lebih penuh suka cita, tidak ada salahnya juga untuk bergabung dalam paket Holyland Tour bersama HH Tour & Travel.

 

Pertanyaan yang sering muncul : 

Apakah pilihan paket tur yang disediakan beragam?

Kami menyediakan daftar paket yang beragam dengan pembimbing rohani yang profesional. Jadi Anda bisa memilih program tur yang sesuai dengan waktu Anda, tidak perlu khawatir.

Berapa harga untuk dapat mengikuti Holyland Tour?

Untuk harga paket, kami memasang harga yang sesuai, Anda juga dapat membayar dengan mencicil biayanya. Jadi jangan tunda lagi impian Anda untuk menginjakan kaki Anda di Tanah Perjanjian!